haji malik. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Wanita Sholiha

MULIALAH wanita shalihah. Di dunia, ia akan
menjadi cahaya bagi keluarganya dan berperan melahirkan generasi dambaan. Jika ia wafat, Allah akan menjadikannya bidadari di surga.
Kemuliaan wanita shalihah digambarkan Rasulullah Saw. dalam sabdanya, "Dunia ini adalah perhiasan, dan
sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah"
(HR. Muslim).

Dalam Al-Quran surat An-Nur: 30-31, Allah Swt. memberikan gambaran wanita shalihah sebagai wanita yang senantiasa
mampu menjaga pandangannya. Ia selalu taat kepada Allah dan Rasul Nya. Make up- nya adalah basuhan air wudhu. Lipstiknya adalah dzikir kepada Allah. Celak matanya adalah memperbanyak bacaan Al-Quran.

Wanita shalihah sangat memperhatikan kualitas kata-katanya. Tidak ada dalam sejarahnya seorang wanita shalihah centil,
suka jingkrak-jingkrak, dan menjerit-jerit saat mendapatkan kesenangan. Ia akan sangat menjaga setiap tutur katanya agar
bernilai bagaikan untaian intan yang penuh makna dan bermutu tinggi. Dia sadar betul bahwa kemuliaannya bersumber dari kemampuannya menjaga diri (iffah).

Wanita shalihah itu murah senyum. Baginya, senyum adalah shadaqah. Namun, senyumnya tetap proporsional. Tidak setiap
laki-laki yang dijumpainya diberikan senyuman manis. Senyumnya adalah senyum ibadah yang ikhlas dan tidak menimbulkan fitnah bagi orang lain.

Wanita shalihah juga pintar dalam bergaul. Dengan pergaulan itu, ilmunya akan terus bertambah. Ia akan selalu mengambil hikmah dari orang-orang yang ia temui. Kedekatannya kepada
Allah semakin baik dan akan berbuah kebaikan bagi dirinya maupun orang lain.

Ia juga selalu menjaga akhlaknya. Salah satu ciri bahwa imannya kuat adalah kemampuannya memelihara rasa malu. Dengan adanya rasa malu, segala tutur kata dan tindak tanduknya selalu terkontrol. Ia tidak akan berbuat sesuatu yang menyimpang dari bimbingan Al-Quran dan Sunnah. Ia sadar bahwa semakin kurang iman seseorang, makin kurang rasa malunya. Semakin kurang rasa malunya, makin buruk kualitas
akhlaknya.
Pada prinsipnya, wanita shalihah adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Rambu-rambu kemuliaannya bukan dari aneka aksesoris yang ia gunakan. Justru ia selalu menjaga kecantikan dirinya agar tidak menjadi fitnah bagi orang lain. Kecantikan satu saat bisa jadi anugerah yang bernilai. Tapi jika tidak hati-hati, kecantikan bisa jadi sumber
masalah yang akan menyulitkan pemiliknya sendiri.

Saat mendapat keterbatasan fisik pada dirinya, wanita shalihah tidak akan pernah merasa kecewa dan sakit hati. Ia yakin
bahwa kekecewaan adalah bagian dari sikap kufur nikmat. Dia tidak akan merasa minder dengan keterbatasannya. Pribadinya begitu indah sehingga make up apa pun yang dipakainya akan memancarkan cahaya kemuliaan. Bahkan, kalaupun ia
"polos" tanpa make up sedikit pun, kecantikan jiwanya akan tetap terpancar dan menyejukkan hati orang-orang di
sekitarnya.

Jika ingin menjadi wanita shalihah, maka belajarlah dari lingkungan sekitar dan orang-orang yang kita temui. Ambil
ilmunya dari mereka. Bahkan kita bisa mencontoh istri-istri Rasulullah Saw. seperti Aisyah. Ia terkenal dengan kekuatan pikirannya. Seorang istri seperti beliau bisa dijadikan
gudang ilmu bagi suami dan anak-anak.

Contoh pula Siti Khadijah, figur istri shalihah penentram batin,
pendukung setia, dan penguat semangat suami dalam
berjuang di jalan Allah Swt. Beliau berkorban harta, kedudukan, dan dirinya demi membela perjuangan Rasulullah. Begitu kuatnya kesan keshalihahan Khadijah, hingga nama beliau banyak disebut-sebut oleh Rasulullah walau Khadijah sendiri sudah meninggal. Bisa jadi wanita shalihah muncul dari sebab
keturunan. Seorang pelajar yang baik akhlak dan tutur katanya, bisa jadi gambaran seorang ibu yang mendidiknya menjadi
manusia berakhlak.

Sulit membayangkan, seorang wanita shalihah ujug-ujug muncul tanpa didahului sebuah proses. Di sini, faktor keturunan memainkan peran. Begitu pun dengan pola pendidikan, lingkungan, keteladanan, dan lain-lain. Apa yang tampak, bisa menjadi gambaran bagi sesuatu yang tersembunyi.

Banyak wanita bisa sukses. Namun tidak semua bisa shalihah. Shalihah atau tidaknya seorang wanita bergantung ketaatannya
pada aturan-aturan Allah. Aturan-aturan tersebut berlaku universal, bukan saja bagi wanita yang sudah menikah, tapi juga bagi remaja putri. Tidak akan rugi jika seorang remaja putri menjaga sikapnya saat mereka berinteraksi dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Bertemanlah dengan orang-orang yang akan menambah kualitas ilmu, amal, dan ibadah kita.
Ada sebuah ungkapan mengatakan, "Jika kita ingin mengenal pribadi seseorang maka lihatlah teman-teman di sekelilingnya."

Peran wanita shalihah sangat besar dalam keluarga, bahkan negara. Kita pernah mendengar bahwa di belakang seorang
pemimpin yang sukses ada seorang wanita yang sangat hebat. Jika wanita shalihah ada di belakang para lelaki di dunia ini, maka berapa banyak kesuksesan yang akan diraih. Selama ini, wanita hanya ditempatkan sebagai pelengkap saja, yaitu hanya mendukung dari belakang, tanpa peran tertentu yang serius.
Wanita adalah tiang Negara. Bayangkanlah, jika tiang penopang bangunan itu rapuh, maka sudah pasti bangunannya akan roboh dan rata dengan tanah. Tidak akan ada lagi yang tersisa kecuali puing-puing yang nilainya tidak seberapa. Kita tinggal memilih, apakah akan menjadi tiang yang kuat atau tiang yang rapuh? Jika ingin menjadi tiang yang kuat, kaum wanita harus terus berusaha menjadi wanita shalihah dengan
mencontoh pribadi istri-istri Rasulullah. Dengan terus berusaha menjaga kehormatan diri dan keluarga serta memelihara farji-nya, maka pesona wanita shalihah akan melekat pada diri kaum wanita kita.Wallahua'lam.***tertsa19@yahoo.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mengapa kita ucapkan shalawat dan salam untuk Nabi

                           Mengapa kita ucapkan shalawat dan salam untuk Nabi


Alah SWT memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman agar membaca shalawat dan salam untuk Nabi.

Firman-Nya :`Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Malaikat bershalawat untuk Nabi; hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penghormatan kepadanya.`

Dari segi bahasa, arti shalat ialah \"doa\". Arti secara umum, yaitu satu tindak laku, gerak dan perbuatan yang dimulai dengan \"Takbir\" dan diakhiri dengan \"Salam\". Kita berdoa untuk orang yang kita harapkan agar diberi kebaikan. Kalau pemberi itu orang yang mengucap doa, tentunya akan segera diterima permintaannya. Disini yang Allah berikan adalah rahmat. Itulah arti doa Allah dan Malaikat.

Firman-Nya : `Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan Malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.`(Al-Ahzab:43)

Shalawat Allah berarti rahmat. Shalawat Malaikat pasti terkabul, sebab malaikat suci, tidak pernah menolak perintah dan melanggar larangan. Dan shalawat Rasulullah berarti ketenangan kepada ummatnya.

Firman-Nya : `Dan mendoalah untuk mereka, sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketentraman jiwa bagi mereka dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.`(At-Taubah:103)

Jadi kalau kita mengucap shalawat kepada Rasulullah, adalah untuk kebaikan kita sendiri, bukan kebaikan Rasulullah. Sebab kebaikan terhadap Rasulullah adalah untuk ummatnya.

Apabila kita ucapkan satu kali, yang berbalik kepada kita (kebaikan) sepuluh kali. (Hadis).

Apabila kita memohon kedudukan tinggi dan mulia serta syafaat bagi Rasulullah, yang beruntung adalah kita (umat Islam), sebab kelak di akherat Rasulullah SAW diberi hak syafaat yang penggunaannya untuk seluruh umat Islam.

Mengucap shalawat dan salam cukup dengan `Allahumma solli alan nabi wasallim`. Ucapan ini sesuai dengan petunjuk yang tertera pada Alquran nur qarim.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Puisi Cinta

apa yang kau rindu dengan hatimu
menanti rindu kan berakhir pilu
apa yang kau harap dari cinta?
mengharap cinta hanya menghadirkan luka….
mencintai bukan untuk dicintai..
mencintailah tanpa harapan
mencintailah dengan ketulusan
jangan mencintai dengan harapan
karena hanya asa yang kan kau raih..
belajarlah mencintai dengan hati
bukan dengan ego
atau dengan nafsu..
karena cinta dengan hati adalah yang abadi


PUISI CINTA

Setahun sudah cintaku berlalu,
Meninggalkan seribu kenagnan,sejuta makna...
Di hati peuh balutan luka..
Yang kau tinggalkan sbagai kenangan..
Tiadalah daya ku melupakanya,
Meski kutau kau tlah berdua..
Dibalik tirai-tirai cinta itu..
Masih ada rasa tak menentu...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Manfaat sholat tahajjud

    Sholat Tahajjud ternyata tak hanya membuat seseorang yang melakukannya mendapatkan tempat (maqam) terpuji di sisi Allah (Qs Al-Isra:79) tapi juga sangat penting bagi dunia kedokteran. Menurut hasil penelitian Mohammad Sholeh, dosen IAIN Surabaya, salah satu shalat sunnah itu bisa membebaskan seseorang dari serangan infeksi dan penyakit kanker.
    Tidak percaya? Cobalah Anda rajin-rajin sholat tahajjud. “Jika anda melakukannya secara rutin, benar, khusuk, dan ikhlas, niscaya Anda terbebas dari infeksi dan kanker”. Ucap Sholeh. Ayah dua anak itu bukan’tukang obat’ jalanan. Dia melontarkan pernyataannya itu dalam  desertasinya yang berjudul ‘Pengaruh Sholat tahajjud terhadap  peningkatan Perubahan Response ketahanan Tubuh Imonologik: Suatu Pendekatan Psiko-neuroimunologi”. Dengan desertasi itu,  Sholeh berhasil  meraih gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran pada Program Pasca Sarjana Universitas Surabaya, yang dipertahankannya Selasa pekan lalu.
Selama ini, menurut Sholeh, tahajjud dinilai hanya merupakan ibadah shalat tambahan atau sholat sunnah. Padahal jika dilakukan secara kontinu, tepat  gerakannya, khusuk dan ikhlas, secara medis sholat  itu  menumbuhkan respons ketahanan tubuh (imonologi) khususnya pada imonoglobin M, G, A dan  limfosit-nya yang berupa persepsi dan motivasi positif, serta dapat mengefektifkan kemampuan individu untuk menanggulangi masalah yang dihadapi (coping).
   Sholat tahajjud yang dimaksudkan Sholeh bukan sekedar menggugurkan status sholat yang muakkadah (Sunnah mendekati wajib).  Ia  menitikberatkan pada sisi rutinitas sholat, ketepatan  gerakan, kekhusukan, dan keikhlasan.
Selama ini, kata dia, ulama melihat  masalah ikhlas ini sebagai persoalan mental psikis. Namun sebetulnya soal ini dapat dibuktikan dengan tekhnologi kedokteran.  Ikhlas yang selama ini dipandang sebagai misteri,dapat dibuktikan secara  kuantitatif melalui sekresi hormon kortisol.  Parameternya, lanjut Sholeh, bisa diukur dengan  kondisi tubuh.
Pada  kondisi normal, jumlah hormon kortisol pada pagi hari  normalnya antara  38-690 nmol/liter. Sedang pada malam hari-atau setelah  pukul 24:00 normalnya antara 69-345 nmol/liter. “Kalau jumlah hormon kortisolnya normal, bisa  diindikasikan orang itu tidak ikhlas karena tertekan.
Begitu sebaliknya.  Ujarnya seraya menegaskan temuannya ini yang membantah paradigma lama yang menganggap ajaran agama (Islam) semata-mata dogma atau doktrin.
Sholeh mendasarkan temuannya itu melalui satu penelitian terhadap 41 responden siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren  Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa itu, hanya 23 yang sanggup  bertahan menjalankan sholat tahajjud selama sebulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang  bertahan sholat tahjjud selama dua bulan. Sholat  dimulai pukul 02-00-3:30 sebanyak 11 rakaat, masing-masing dua  rakaat empat kali salam plus tiga rakaat. Selanjutnya, hormon kortisol mereka  diukur di tiga laboratorium di Surabaya (paramita, Prodia dan Klinika).
    Hasilnya, ditemukan bahwa kondisi tubuh seseorang yang rajin bertahajjud secara ikhlas berbeda dengan orang yang tidak melakukan tahajjud. Mereka yang rajin dan ikhlas bertahajud memiliki ketahanan tubuh dan kemampuan individual untuk menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi dengan stabil. “Jadi sholat tahajjud selain bernilai ibadah, juga sekaligus sarat dengan muatan psikologis yang dapat mempengaruhi kontrol kognisi.
    Dengan cara memperbaiki persepsi dan motivasi positif dan coping yang efectif, emosi yang positif dapat menghindarkan seseorang dari stress,”Nah, menurut Sholeh, orang stress itu biasanya rentan sekali terhadap penyakit kanker  dan infeksi. Dengan sholat tahajjud yang dilakukan secara rutin dan disertai perasaan ikhlas  serta tidak terpaksa, seseorang akan memiliki respons imun yang baik, yang kemungkinan besar akan terhindar dari penyakit infeksi  dan kanker. Dan, berdasarkan hitungan tekhnik medis  menunjukkan, sholat tahajjud yang dilakukan seperti itu membuat orang mempunyai ketahanan tubuh yang baik.
Sebuah bukti bahwa keterbatasan otak manusia tidak mampu mengetahui semua rahasia atas rahmat, nikmat,anugrah yang diberikan oleh ALLAH kepadanya.
    Haruskah kita menunggu untuk bisa masuk di akal kita???????
   Seorang Doktor di Amerika telah memeluk Islam karena  beberapa keajaiban yang ditemuinya di dalam penyelidikannya. Ia amat kagum dengan penemuan tersebut yang tidak dapat diterima oleh akal fikiran. Dia adalah seorang Doktor Neurologi.
   Setelah memeluk  Islam dia amat yakin pengobatan secara Islam dan oleh sebab itu ia telah  membuka sebuah klinik yang bernama “Pengobatan Melalui Al Qur’an” Kajian pengobatan melalui Al-Quran menggunakan obat-obatan yang digunakan seperti yang terdapat didalam Al-Quran, di antaranya berpuasa, madu, biji hitam (Jadam) dan sebagainya.
   Ketika ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam maka Doktor tersebut memberitahu bahwa sewaktu kajian saraf yang dilakukan, terdapat  beberapa urat saraf di dalam otak manusia ini  tidak dimasuki oleh darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara yang lebih normal. Setelah membuat kajian yang  memakan waktu akhirnya  dia menemukan bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak tersebut melainkan ketika seseorang tersebut bersembahyang yaitu ketika sujud. Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikut kadar sembahyang 5 waktu yang diwajibkan oleh Islam.
     Begitulah keagungan ciptaan Allah. Jadi barang siapa yang tidak menunaikan sembahyang maka otak tidak dapat menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal. Oleh karena itu kejadian manusia ini sebenarnya adalah untuk menganut agama Islam “sepenuhnya” karena  sifat fitrah kejadiannya memang telah dikaitkan oleh Allah dengan  agamanya yang indah ini.
   Kesimpulannya: Makhluk Allah yang bergelar manusia yang tidak bersembahyang apalagi bukan yang beragama Islam, walaupun akal mereka berfungsi secara normal, tetapi sebenarnya di dalam  sesuatu keadaan mereka akan hilang pertimbangan di dalam membuat keputusan secara normal.
Justru itu tidak heranlah manusia ini kadang-kadang tidak segan-segan untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan fitrah kejadiannya walaupun akal mereka mengetahui perkara yang akan dilakukan tersebut adalah tidak sesuai dengan kehendak mereka karena otak tidak bisa untuk  mempertimbangkan secara lebih normal. Maka tidak  heranlah timbul  bermacam-macam gejala-gejala sosial  masyarakat saat ini.
Sholat Tahajjud ternyata tak hanya membuat seseorang yang melakukannya mendapatkan tempat (maqam) terpuji di sisi Allah (Qs Al-Isra:79) tapi juga sangat penting bagi dunia kedokteran. Menurut hasil penelitian Mohammad Sholeh, dosen IAIN Surabaya, salah satu shalat sunnah itu bisa membebaskan seseorang dari serangan infeksi dan penyakit kanker.
   Tidak percaya? Cobalah Anda rajin-rajin sholat tahajjud. “Jika anda melakukannya secara rutin, benar, khusuk, dan ikhlas, niscaya Anda terbebas dari infeksi dan kanker”. Ucap Sholeh. Ayah dua anak itu bukan’tukang obat’ jalanan. Dia melontarkan pernyataannya itu dalam  desertasinya yang berjudul ‘Pengaruh Sholat tahajjud terhadap  peningkatan Perubahan Response ketahanan Tubuh Imonologik: Suatu Pendekatan Psiko-neuroimunologi”. Dengan desertasi itu,  Sholeh berhasil  meraih gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran pada Program Pasca Sarjana Universitas Surabaya, yang dipertahankannya Selasa pekan lalu.
Selama ini, menurut Sholeh, tahajjud dinilai hanya merupakan ibadah shalat tambahan atau sholat sunnah. Padahal jika dilakukan secara kontinu, tepat  gerakannya, khusuk dan ikhlas, secara medis sholat  itu  menumbuhkan respons ketahanan tubuh (imonologi) khususnya pada imonoglobin M, G, A dan  limfosit-nya yang berupa persepsi dan motivasi positif, serta dapat mengefektifkan kemampuan individu untuk menanggulangi masalah yang dihadapi (coping).
    Sholat tahajjud yang dimaksudkan Sholeh bukan sekedar menggugurkan status sholat yang muakkadah (Sunnah mendekati wajib).  Ia  menitikberatkan pada sisi rutinitas sholat, ketepatan  gerakan, kekhusukan, dan keikhlasan.
    Selama ini, kata dia, ulama melihat  masalah ikhlas ini sebagai persoalan mental psikis. Namun sebetulnya soal ini dapat dibuktikan dengan tekhnologi kedokteran.  Ikhlas yang selama ini dipandang sebagai misteri,dapat dibuktikan secara  kuantitatif melalui sekresi hormon kortisol.  Parameternya, lanjut Sholeh, bisa diukur dengan  kondisi tubuh.
     Pada  kondisi normal, jumlah hormon kortisol pada pagi hari  normalnya antara  38-690 nmol/liter. Sedang pada malam hari-atau setelah  pukul 24:00 normalnya antara 69-345 nmol/liter. “Kalau jumlah hormon kortisolnya normal, bisa  diindikasikan orang itu tidak ikhlas karena tertekan.
   Begitu sebaliknya.  Ujarnya seraya menegaskan temuannya ini yang membantah paradigma lama yang menganggap ajaran agama (Islam) semata-mata dogma atau doktrin.
Sholeh mendasarkan temuannya itu melalui satu penelitian terhadap 41 responden siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren  Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa itu, hanya 23 yang sanggup  bertahan menjalankan sholat tahajjud selama sebulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang  bertahan sholat tahjjud selama dua bulan. Sholat  dimulai pukul 02-00-3:30 sebanyak 11 rakaat, masing-masing dua  rakaat empat kali salam plus tiga rakaat. Selanjutnya, hormon kortisol mereka  diukur di tiga laboratorium di Surabaya (paramita, Prodia dan Klinika).
    Hasilnya, ditemukan bahwa kondisi tubuh seseorang yang rajin bertahajjud secara ikhlas berbeda dengan orang yang tidak melakukan tahajjud. Mereka yang rajin dan ikhlas bertahajud memiliki ketahanan tubuh dan kemampuan individual untuk menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi dengan stabil. “Jadi sholat tahajjud selain bernilai ibadah, juga sekaligus sarat dengan muatan psikologis yang dapat mempengaruhi kontrol kognisi.
    Dengan cara memperbaiki persepsi dan motivasi positif dan coping yang efectif, emosi yang positif dapat menghindarkan seseorang dari stress,”Nah, menurut Sholeh, orang stress itu biasanya rentan sekali terhadap penyakit kanker  dan infeksi. Dengan sholat tahajjud yang dilakukan secara rutin dan disertai perasaan ikhlas  serta tidak terpaksa, seseorang akan memiliki respons imun yang baik, yang kemungkinan besar akan terhindar dari penyakit infeksi  dan kanker. Dan, berdasarkan hitungan tekhnik medis  menunjukkan, sholat tahajjud yang dilakukan seperti itu membuat orang mempunyai ketahanan tubuh yang baik.
Sebuah bukti bahwa keterbatasan otak manusia tidak mampu mengetahui semua rahasia atas rahmat, nikmat,anugrah yang diberikan oleh ALLAH kepadanya.
Haruskah kita menunggu untuk bisa masuk di akal kita???????
   Seorang Doktor di Amerika telah memeluk Islam karena  beberapa keajaiban yang ditemuinya di dalam penyelidikannya. Ia amat kagum dengan penemuan tersebut yang tidak dapat diterima oleh akal fikiran. Dia adalah seorang Doktor Neurologi.
    Setelah memeluk  Islam dia amat yakin pengobatan secara Islam dan oleh sebab itu ia telah  membuka sebuah klinik yang bernama “Pengobatan Melalui Al Qur’an” Kajian pengobatan melalui Al-Quran menggunakan obat-obatan yang digunakan seperti yang terdapat didalam Al-Quran, di antaranya berpuasa, madu, biji hitam (Jadam) dan sebagainya.
Ketika ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam maka Doktor tersebut memberitahu bahwa sewaktu kajian saraf yang dilakukan, terdapat  beberapa urat saraf di dalam otak manusia ini  tidak dimasuki oleh darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara yang lebih normal. Setelah membuat kajian yang  memakan waktu akhirnya  dia menemukan bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak tersebut melainkan ketika seseorang tersebut bersembahyang yaitu ketika sujud. Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikut kadar sembahyang 5 waktu yang diwajibkan oleh Islam.
Begitulah keagungan ciptaan Allah. Jadi barang siapa yang tidak menunaikan sembahyang maka otak tidak dapat menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal. Oleh karena itu kejadian manusia ini sebenarnya adalah untuk menganut agama Islam “sepenuhnya” karena  sifat fitrah kejadiannya memang telah dikaitkan oleh Allah dengan  agamanya yang indah ini.
   Kesimpulannya: Makhluk Allah yang bergelar manusia yang tidak bersembahyang apalagi bukan yang beragama Islam, walaupun akal mereka berfungsi secara normal, tetapi sebenarnya di dalam  sesuatu keadaan mereka akan hilang pertimbangan di dalam membuat keputusan secara normal.
Justru itu tidak heranlah manusia ini kadang-kadang tidak segan-segan untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan fitrah kejadiannya walaupun akal mereka mengetahui perkara yang akan dilakukan tersebut adalah tidak sesuai dengan kehendak mereka karena otak tidak bisa untuk  mempertimbangkan secara lebih normal. Maka tidak  heranlah timbul  bermacam-macam gejala-gejala sosial  masyarakat saat ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

VARIASI BAHASA

Bahasa mempunyai system dan subsistem yang di pahami sama oleh semua penutur bahasa itu, akan tetapi bahasa itu berada dalam masyarakat yang kumpulan manusia homogeny, maka bahasa yang kongkret, yang di sebut perole, menjadi tidak seragam. Maka bahasa itu menjadi beragam dan bervariasi. Terjadinya keragaman atau kevariasian bahasa ini bukan hanya di sebabkan oleh para penutur yang homogeny, tetapi juga karena kegiatan interaksi social yang mereka lakukan sangat beragam yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya keragaman bahasa itu, keragaman akan semakinbertambah kalau bahasa tersebut dugunakan oleh penutur yang sangat banyak, serta dalam wilayah yang sangat luas, misalnya bahasa Indonesia yang wilayah penyebaranya dari sabang sampai merauke.
Ada 2 pandangan variasi bahasa ;
1.Dilihat sebagai akibat adanya keragaman social penutur bahasa, keragaman fungsi bahasa jadi variasi bahasa terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman social/fungsi bahasa.
2.Ragam bahasa itu sudah ada untuk mmemenuhi fungsinya sebagai alat interaksi kegiatan masyarakat yang beraneka ragam.

Jadi Definisi dari ragam bahasa itu sendiri adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk variasi bahasa baku itu sendiri, dan bahasa akan lebih bervariasi apabila dugunakan dalam berinteraksi social di masyarakat.

Dalam buku ini untuk mudahya, variasi bahasa itu pertama-pertama kita bedakan bedasarkan penutur, siapa yang menggunakan bahasa itu, di mana tinggalnya, bagaimana kedudukan socialnya dalam masyarakat, dan kapan bahasa itu di gunakanya. Berdasarkan penggunaanya, berarti bahasa itu digunakan untuk apa, dalam bidang apa jalur dan alatnya, dan bahasa situasi keformalanya. Berikut ini di bicarakan variasi-variasi bahasa tersebut, berikut ini di bicarakan variasi bahasa tersebut dimulai dari segi penutur dan berbagai kaitanya, di lanjutkan dengan segi penggunaanya juga berbagai kaitanya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

meMbuat sayaNGku bahagia ^_^ .

meMbuat sayaNGku bahagia ^_^

1. Yakinkan dia saat dia tidak percaya diri.
2. Jadilah tempat curhat untuknya.
3. Meneleponnya dan katakan bahwa kamu kangen dia.
4. Kirimkan pesan – pesan singkat yang romantis.
5. Sesekali ajak dia jalan – jalan ke tempat yang belum pernah kalian kunjungi.
6. Mengajaknya bercanda.
7. Katakan padanya bahwa kamu bangga memilikinya.
8. Menyeka keningnya saat dia terlihat kelelahan.
9. Berdandan saat kamu bertemu dengannya.
10. Beri dia kepercayaan dan jangan possesif padanya.
11. Jangan berbohong padanya dan bersikaplah dewasa.
12. Manjakan dia saat ngobrol dengannya.
13. Mendukung keinginannya selama itu baik.
14. Memberinya hadiah kecil di saat yang tak terduga.
15. Memperhatikannya saat dia sedang melakukan aktivitas.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS