haji malik. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Teori Induksi menurut F.Bacon


Ilmu pengetahuan bukanlah sesuatu titik tempat bertolak dan mengambil kesimpulan darinya tetapi ilmu pengetahuan adalah sesuatu tempat sampai ke tujuan. Sebagai juru bicara metode induktif, yang menekankan eksperimen dan observasi ekstensif sebagai landasan pengembangan ilmu, Francis Bacon juga menjadi juru bicara untuk ilmu yang baru. J. Bernard Cohen menanamkan ide-ide Bacon: Herald of the New Science. Jadi Francis Bacon, pada paruh kedua abad XVI sudah mengakui prinsip bahwa law of nature or theories are not verifiable but are falsifiable, prinsip yang pada zaman kita ini diuraikan secara rinci, antara lain oleh Karl Popper. 
Bacon berkeyakinan bahwa metode induksi berdasarkan eksperimen yang diusulkannya itu akan merupakan suatu alat atau instrument yang baru untuk sains, menggantikan logika deduktik Aristoteles yang merupakan alat lama. Mungkin ia sudah membayangkan bahwa sains akan berkembang dengan menghimpun data actual dalam jumlah besar, yang terkumpul melalui eksperimen dan observasi. Tentu saja itu belum membentuk prinsip induksi ilmiah yang berguna. Untuk itu ia menganjurkan supaya dalam kegiatan ini ilmuwan bersikap selektif.
. 
Bacon menyatakan bahwa jika kita mau mencapai pengetahuan yang sejati, kita harus "Dimurnikan" dari segala macam “Idolae” (panutan) yang secara deduktif akan menentukan pengetahuan kita. Untuk itu, Bacon memperkenalkan sebuah metode baru (Novum Organum) yang dapat membantu kita mencapai kebenaran ilmu pengetahuan. Metode itu adalah "Induksi". Bagi Bacon, induksi bukanlah sekedar generalisasi dari pelbagai hal khusus untuk memperoleh hal yang umum. 

Induksi adalah metode pengetahuan yang mengumpulkan membandingkan data-data hasil pengatamatan atas eksperimen-eksperimen yang kita buat, dan lewat proses generalisasi-lalu menghasilkan suatu pola atau prinsip umum. Induksi ala Bacon tidak berangkat dari sembarang data-data empiris yang dicerap oleh panca indera kita, melainkan menyeleksi terlebih dahulu hal-hal yang mau diselidiki, yang kemudian diolah secara metodis dan bertahap lewat eksperimen-eksperimen yang tujuannya telah ditetapkan. Dengan demikian, dalam induksi ini bekerja dua unsur dalam satu proses pengetahuan, yakni Pengalaman inderawi dan Akal Budi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.